Selasa, 27 Desember 2011

septic tank standar SNI

Pembuatan septic tank pun sebetulnya harus memenuhi standar. Sudah ada Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai hal ini. Standar ini mencakup sistem, ukuran, dan prosedur pembuatannya.
Dalam SNI, ukuran dimensi septic tank ditetapkan berdasar jumlah penghuni rumah. Untuk rumah dengan lima penghuni, dibutuhkan paling septic tank dengan volume ruang basah 1,2m3, ruang lumpur 0,45m3, dan ruang ambang batas bebas 0,4m3. Kalau dibuat ukuran panjang, lebar, tingginya: 1,6m, 0,8m, dan 1,6m. Dengan volumen seperti ini, septic tank bisa bertahan 3 tahun tanpa pengurasan.
Salah satu hal penting yang mesti dicermati ketika membuat septic tank adalah kekuatan tangki. Tangki harus kuat, tahan terhadap asam, dan kedap air. Tidak boleh ada rembesan dari tangki, sehingga menimbulkan potensi pencemaran lingkungan. Untuk itu, tangki dapat dibuat dari batu kali, bata merah, batako, atau beton. Bisa juga menggunakan tangki dari keramik, pvc, plastik, atau besi.
Jarak tangki dengan bangunan atau sumur pun ada ketentuanya. Jarak tangki ke bangunan 1,5m, sedangkan jaran tangki ke sumur air bersih 10m, dan 5m untuk jarak tangki ke sumur resapan air hujan.
Nah, bagaimana dalamnya? Yang membedakan septic tank SNI ini dengan septic tank lainnya adalah pada keberadaan bak pembagi dan bidang resapan. Pada septic tank biasa, air kotor langsung dibuang ke saluran pembuangan. Sementara pada septic tank SNI terdapat satu fasilitas tambahan yang berfungsi sebagai bak pembagi.

sumber: IDEA online

Mengekspos Bahan Bangunan untuk Dinding

oleh: Anis
Mengekspos Bahan Bangunan untuk Dinding

Tampil apa adanya tak selalu murahan, tapi justru terkesan unik. Contohnya, ruang yang memakai beton ringan aerasi ini. Walau dinding polos mengekspos material, tampilan dinding tetap tampak rapi.

Mungkin di antara kita ada yang berkeinginan untuk mengekspos karakter dasar bahan bangunan. Misalnya, yang paling sering terlihat dilakukan adalah mengekspos karakter bata merah. Caranya, bata penyusun dinding itu dibiarkan tanpa plester dan aci, sehingga diperoleh karakter dasar bata, baik warna dan teksturnya.
Selain bata, beton ringan aerasi pun dapat diperlakukan serupa. Misalnya pada dinding putih di foto ini. Beton ringan aerasi, walau tidak diplester dan diaci, karakternya menawan dan unik. Kunci dari keindahan ini terletak pada proses finishing .
Tidak seperti bata merah yang diekspos, permukaan dinding beton aerasi ini dicat warna putih, sesuai dengan warna dasar material ini. Alhasil, dinding yang berada di area ruang keluarga ini terkesan tidak biasa. Ada pola grid yang membuatnya “luar biasa”.
Beton ringan aerasi Hebel
Warna putih netral identik dengan kesan luas. Apalagi dengan void serta atap dan dinding transparan, yang membuat ruang terang dan lega. Bias-bias cahaya menjadikan detail permukaan dinding berkisi-kisi itu semakin terlihat jelas.
Dinding ekspos itulah menjadi salah satu daya tarik paad ruang. Aksen pola grid dinding terbentuk oleh garis-garis sambungan balok-balok beton. Pembentukan pola grid dari balok beton itu tampak rapi dan presisi.
Pemasangan balok-balok beton ringan ini berbeda dengan material konvensional –misalnya, bata atau batako. Ukuran satu balok beton adalah 600mmx200mmx100mm. Dipasang mengikuti lebar yang 200mm itu. Waktu pemasangannya relatif lebih cepat dari pemasangan material konvensional --bisa hemat sekitar setengah waktu. Harganya lebih tinggi dari bata atau batako. Namun beton ringan ini lebih awet, serta mampu meredam suara dan menjadi isolator panas.
Foto: iDEA/Richard Salampessy

Peralatan Standar untuk Perbaikan Kecil

oleh: Rasantika M. Seta
Peralatan Standar untuk Perbaikan Kecil

Perbaikan kecil memutuhkan peralatan standar. Apa sajakah itu?

Untuk memasang dan memperbaiki hal-hal kecil di rumah, sediakan peralatan standar berikut:
  1. Kunci Inggris . Kunci untuk membuka mur dan baut ini sangat fleksibel. Ukuran besar kecil kunci dapat disesuaikan dengan ukuran mur dan baut. Selain itu, kunci ini juga dapat dipergunakan untuk melonggarkan dan mengencangkan sambungan pada pipa wastafel, keran, dan kloset.
  2. Obeng . Obeng sangat penting untuk mengencangkan sekrup. Minimal sediakan obeng plus dan minus. Bentuk dan ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jika mungkin, sediakan juga obeng yang dapat beroperasi dengan mesin bor kecil bertenaga baterai. Obeng jenis tespen juga penting untuk mengetahui adanya arus listrik pada kabel atau stopkontak.
  3. Palu . Peralatan berkepala besi ini banyak dipergunakan untuk memasang paku pada kayu dan dinding tembok. Palu yang memiliki pencongkel, dapat dipergunakan juga untuk mencongkel paku. Kepala palu berlapis karet cocok untuk menggetok bahan yang lunak, seperti kayu, agar tak cacat.
  4. Kunci L . Disebut demikian karena kunci ini berbentuk L. Alat yang terbuat dari besi berbentuk segienam ini dipakai untuk membuka mur baut berkepala segi enam. Biasanya mur baut seperti ini dipergunakan pada furnitur knock down.
  5. Tang . Penting untuk memotong kabel listrik, atau memelintir kabel. Untuk kepentingan yang multifungsi, bisa dipilih tang yang sekaligus sebagai pemotong, penjumput, dan pemelintir kabel. Pilih juga tang yang memiliki gagang berlapis karet.
  6. Bor . Dipergunakan untuk membuat lubang pada dinding, kayu, atau besi. Untuk kepentingan ringan, gunakan bor bertenaga baterai. Untuk kepentingan sedang hingga berat, gunakan bor listrik.
Foto: iDEA/Richard Salampessy

Bata Ekspos nan Eksotis Indah Alami

oleh: Astri Diana
Bata Ekspos nan Eksotis Indah Alami

Harganya murah, pengerjaannya mudah, dan hasilnya indah alami. 

Bata ekspos merupakan salah satu pilihan desain yang sering diterapkan pada dinding untuk menciptakan hunian yang bersuasana natural. Hal ini bisa diperoleh karena material dari tanah liat ini, jika di ekspos dengan susunan yang benar dan rapi, sukses menghadirkan suasana alam nan eskotis.
Di sini yang dimaksud dengan bata ekspos adalah bata penyusun dinding yang dibiarkan polos tanpa plester dan aci. Dengan begitu, akan terkespos karakter bata, baik berupa warna, tesktur dan bentuknya. 
Pada prinsipnya, pembuatan bata ekspos itu tidaklah susah. Bedanya hanya, ketika Anda memutuskan untuk mengekspos bata dinding, lakukan proses pemasangan bata secara hati-hati dan rapi. Cairan semen yang menetes ke permukaan bata bakal merusak tampilan bata secara keseluruhan. Setelah pemasangan selesai, demi indah alami yang tahan lama, bata yang sudah terekspos ini bisa dicoating dengan warna bening. Coating menghindarkan bata dari lembap, berlumut, dan berjamur.
Selain memanfaatkan bata dinding, dekorasi bata ekspos juga dapat diperoleh dengan menggunakan bata tempel terakota. Yang ini pola kerjanya agak berbeda dengan proses mengekspos bata dinding. Proses pembuatan bata ekspos dari bata tempel terakota lebih mirip dengan proses pemasangan keramik dinding. Setelah dinding berdiri dan diplester, bata tempel terakota dilapiskan. Meski begitu, Anda tetap harus hati-hati saat pemasangannya. Hindari tetesan air semen pada permukaan bata terakota, juga perhatikan kelurusan nat. Dengan begitu bisa didapat bata ekspos terakota yang bersih, indah, dan juga alami. 
Foto : iDEA/Dean Martin Saerang

Ruang Makan Mini Menyatu dengan Dapur

oleh: Anissa Q. Aini
Ruang Makan Mini Menyatu dengan Dapur

Tidak punya lahan untuk ruang makan bukan petaka. Kita bisa membuatnya menyatu dengan dapur. Bagaimana kalau ukuran dapur pun mungil? Tak masalah, kita buat ruang makan mini. Seperti yang satu ini, nih.

Yang namanya ruang makan tidak harus selalu berisi meja makan dengan empat atau lebih kursi. Meja bar mini dengan dua buah bar stool juga memadai, kok. Selain itu lebih mudah menyatukannya dengan dapur. Dengan demikian sudah pasti hemat lahan. Dapur sekaligus ruang makan di foto ini contohnya.
Berada di dalam rumah berukuran 80 meter persegi, rasanya tidak terlalu banyak pilihan yang bisa dibuat. Tapi bukan berarti harus menghilangkan ruangan-ruangan yang berfungsi vital. Itu sebabnya, pemilik rumah menyatukan dapur dengan ruang makan. Tidak sekadar menempatkan set meja dan kursi makan di area dapur, melainkan benar-benar menyatukan meja makan dengan dapur.
Seperti yang terlihat di foto, meja makan digantikan dengan meja bar, yang menyatu dengan dinding. Dan secara tidak langsung menjadi bagian dari kitchen set . Meja makan ini bisa sekaligus berfungsi sebagai area kerja di dapur, jika tidak sedang digunakan untuk bersantap.
Ruang makan seperti ini lebih praktis. Pasalnya, hidangan dari dapur bisa langsung dihidangkan dan disantap. Membereskannya pun mudah, karena letaknya yang menyatu dengan dapur. Buat keluarga kecil, yang belum terlalu membutuhkan ruang makan berkapasitas lebih dari dua orang, ide yang satu ini ptut dicoba.
Foto: iDEA/ Tri Rizeki Darusman
Lokasi: Rumah Sapto W. Tantiono dan Maria Henriette Clementine, Meruya, Jakarta Barat

Minggu, 25 Desember 2011

Dapur Mungil: Si Kecil Cabe Rawit

oleh: Anissa Q. Aini
Dapur Mungil: Si Kecil Cabe Rawit

Julukan "si kecil cabe rawit" sepertinya pas dilekatkan pada dapur yang satu ini. Biar mungil tapi gak malu-maluin . Mereka yang ingin pamer dapur cantiknya, bisa jadi contekan , nih.

Dapur berdesain modern ini biar kecil, kurang lebih 2,5m x 2m, tapi bisa tampil elegan. Kuncinya aplikasi warna gelap dan pilihan materialnya. Di dapur ini semua pintu kabinetnya berlapis kaca. Top table -nya menggunakan solid surface , material kuat dan anti gores. Serba hitam dan glossy , pilihan paling tepat untuk menciptakan tampilan anggun dan berkarakter.
Tapi pilihan warna serba gelap begini, bisa membuat dapur tampak gloomy dan kurang sentuhan "hidup". Nah, dibuatlah sebuah panel berwarna merah terang. Panel tempat nyangkut -nya cooker hood ini, langsung tampak menyolok di antara dominasi hitam di sekelilingnya. Warna cerah seperti ini, walaupun cuma sedikit, jitu untuk menciptakan aksen penarik perhatian sekaligus "penyemarak" suasana.
Kitchen set dan island di dapur ini sengaja dibuat tidak menempel di lantai, dengan kaki-kaki stainless steelsebagai penyangga. Cara ini membuat dapur lebih mudah dibersihkan. Selain itu, kesannya jadi lebih ringan, kan? Satu lagi, nih, yang menyemarakkan dapur selain si panel merah. Lampu-lampu di bawahkitchen set dan island membuat suasana dapur jadi seru.
Selain buat mempercantik tampilan, lampu-lampu ini juga berfungsi menjaga kebersihan dapur. Bagaimana tidak? Di area seterang itu, kotoran sedikit saja pasti terlihat jelas. Tidak mungkin pemilik dapur membiarkan kotoran itu, pasti segera dibersihkan.
Gimana, sekarang percaya, kan, walaupun mungil dapur ini nyaman dan sangat layak dipamerkan?
Foto: iDEA Online/ Fardina R. Suri
Lokasi: Showroom Indawo Kitchen, Radio Dalam, Jakarta Selatan

Lampu dan Cermin Ciptakan Ruangan Lebih Lapang

oleh: Anissa Q. Aini
Foto: iDEA Online/ Fardina R. Suri
Banyak cara bikin ruang terlihat lebih luas. Mulai dari pilihan warna, desain furnitur, hingga penataan. Satu lagi yang turut berpengaruh, pencahayaan.
Pilihan jenis lampu ikut membantu menciptakan tampilan ruang yang lebih luas, lho . Dalam bukuPersonal Places , yang ditulis oleh desainer interior asal Amerika, Catherine C. Crane,disebutkan bahwa lampu dinding dan lampu gantung adalah solusi tepat untuk ruangan-ruangan berukuran mungil. Mengapa? Karena keduanya tidak banyak memakan lahan.
Selain soal tipe, desain lampu dan ukuran juga berpengaruh. Perhatikan juga ukurannya, jangan sampai terlalu besar, sehingga tidak seimbang dengan ukuran ruangan. Mungkin di benak Anda akan muncul pertanyaan, dengan lampu berukuran kecil, apakah bisa didapatkan pencahayaan yang maksimal?
Jangan khawatir, kita bisa memadukan dua solusi tampilkan ilusi ruang lebih luas, yaitu lampu dan cermin. Manfaatkan cermin untuk memantulkan cahaya dari lampu. Pantulan cahaya tersebut bisa membantu menerangi sudut-sudut ruangan yang gelap.
Jadi ga perlu beli lampu dengan watt tinggi atau berukuran besar. Pakai cermin saja untuk memantulkan cahaya lampu dan membuat ilusi pada luas ruangan. Penasaran? Coba ajah.
Lokasi: Unit Contoh Casa Grande, Casablanca, Jakarta Selatan